Berita UNIDA

Gontor, Unida. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Darussalam Gontor menggelar Yudisium Sarjana ke 36 di Hall Centre of Islamic Economics Studies (CIES) pada Sabtu, 9 Januari 2021. Kegiatan prosesi semi-online yudisium tersebut diikuti 17 orang lulusan dan dihadiri oleh ketua senat Dr. Yoyok Suyoto Arif, M.Ec, Warek III Dr. Khoirul Umam, M.Ec beserta segenap Dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Ada hal yang menarik pada sesi yudisium kali ini. selain pelaksanaan yudisium secara semi daring-luring, yudisium kali ini meluluskan lulusan yang rata-rata dianugrahi “kelebihan”. Diantara kelebihan tersebut termaktub dalam Keputusan dekan FEM terkait 4 nominasi terbaik. Pertama, Anugrah Nominasi IPK tertinggi FEM Kepada pertama Chindy Chintya Cahya (IPK 3.76), kedua Zaimudin Al-Mahdi Mokan (IPK 3.72), ketiga Heru Sahdani (IPK 3.52). Nominasi Skripsi terbaik FEM pertama Purwadi Nasrun Nurwahid dengan judul (Dauru al-muassasah ‘amili az-zakati (yatim mandiri) litarqiyati al-mawarid al-basyariah min khilali baromiji minkhati ad-dirosiyati bimadiun), kedua Zaimudin Al-Mahdi Mokan (strategy of islamic philantropy management for economic empowerment at BMH Gerai Ponorogo with using SWOT Approach), dan Heru Sahdani (Tahlilu taktsiri as-suroh al-muassasah wa ad-diyanah wa as-syafahiyah wa as-tsuqqoh ‘ala ihtimam al-markazi fi Ishodari az-zakah: dirosatu khalah Yatim Mandiri Ponorogo). kemudian Nominasi Mahasiswa tertua pertama Heru Sahdani (27 tahun), kedua Purwadi Nasrun Nurwahid (25 tahun), M. Romzy Farras (24 tahun). sedangkan nominasi mahasiswa terlama pertama M. Romzy Farras (12 semester), kedua Hilman Luqmanul Hakim Za Juned (10 semester), dan ketiga Purwadi Nasrun Nurwakhid (10 semester).

Dekan Fakultas FEM, Dr. Hartomi Maulana. M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan prosesi yudisium merupakan sahnya mahasiswa menjadi seorang sarjana. Dan dengan begitu, fungsi sebagai mahasiswa sudah selesai dan tahapan dalam memperoleh ilmu di tingkat yang lebih tinggi sudah selesai. Kemudian, menjadi alumni yang harus mampu menerapkan ilmunya kepada masyarakat.
“Pada perkembangan saat ini, saya mengharapkan mahasiswa yang di yudisium pada hari ini mampu menjawab tantangan zaman terutama pada era industri 4.0. Karena, proses belajar secara teori sudah selesai setelah ini, namun, bagi lulusan tinggal menerapkan dan mentransfer ilmunya kepada masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Akan tetapi, dalam setiap perjalanan yang akan dilakukan jangan lupa menerapkan etika yang baik. Sehingga, nantinya kita tidak hanya dikenal dengan ilmunya juga dengan akhlak yang baik”. Pesannya.

Prosesi yudisium kali ini juga mendapat sambutan harapan dari Warek III bidang kersama dan Alumni Dr. Khoirul Umam, M.Ec bahwa menjadi alumni adalah alumni yang mampu bermanfaat bagi masyarakat, besarnya ijazah bukan tolak ukur dari kesuksesan namun seberapa besar kebermanfaaatan bagi masyarakat dan umat. orang besar adalah orang yang mau mengajar walaupun di kolong jembatan. bahkan saat ini banyak yang bertitel tapi tidak berkualitas sebaliknya, banyak yang berkualitas tapi tidak bertitel, maka diakhir sambutannya beliau, harapan dan doa agar para lulusan bisa menjadi orang yang bertitel dan berkualitas.

Perwakilan Mahasiswa, Purwadi Nasrun Nurwakhid, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada dosen, sivitas akademika FPIK yang telah banyak memberikan ilmu dan membantu mereka dalam memperoleh gelar sarjana tersebut. Berbagai perjuangan dengan motivasi serta dorongan dari dosen membuat mereka terus bersemangat dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

“Saya mewakili peserta yudisium lainnya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen yang telah banyak memberikan ilmunya kepada kami, dan juga kepada sivitas akademika FEM yang banyak membantu dalam segala proses administrasi. Dan yang paling utama kami mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tua kami yang tiada henti berdoa dan meridhai setiap langkah kami dalam mencari ilmu”. Ucapnya.

Lulusan FEM ini diharapkan dapat membangkitkan keilmuan islam khususnya dalam bidang ekonomi dan manajemen demi kamajuan masyarakat dan umat. Kemajuan dibidang ekonomi dan manajemen islam tentunya sangat diharapkan daripada lulusan dengan mempraktekkan segala teori dan pengalaman yang didapatkan selama menjadi mahasiswa.

SIMAN- Senin (30/11), Biro Penjamin Mutu (BPM) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan Rapat Koordinasi guna Sosialisasi Penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Formulir Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi untuk siklus Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UNIDA Gontor tahun ajaran 2020/ 2021. Acara yang dilaksanakan di Ruang Rapat Senat UNIDA Gontor ini dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Biro Penjamin Mutu UNIDA Gontor, Al-Ustadz Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. dan mengundang segenap jajaran Kepala Program Studi dan Penanggung Jawab Penjaminan Mutu Program Studi di UNIDA Gontor. Dalam Rapat Koordinasi kali ini, Dr. Mohammad Muslih menyampaikan sejumlah poin krusial terkait berjalannya progres penjaminan mutu di UNIDA Gontor. Di antaranya adalah bahwa Sistem Penjaminan Mutu kali ini langsung diawasi oleh KEMENDIKBUD (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan KEMENRISTEKDIKTI (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) . Guna mencapai itu, manajemen Universitas harus ‘sehat’ baik dari sisi hardware maupun softwarenya. Hardware mencakup Struktur Organisasi Unit-Unit yang ada dalam Universitas, mencakup ke’diri’an institusi secara internal, sinkronisasinya dengan Unit lainnya, baik yang ada di atasnya maupun yang di bawahnya. Sementara Software adalah perangkat atau instrumen pendukung kerja seperti Pedoman, Juklak, Juknis, SOP (Standard Operational Procedure), Sistem Informasi, dan lain sebagainya. Konsekuensinya kemudian adalah bagaimana setiap Unit mampu mengawal Struktur Organisasi (SO) berjalan dengan benar dan efektif. Sebagaimana contoh, adalah validasi di mana letak unsur ‘Pengawas’, ‘Pimpinan dan Manajemen’, ‘Administrasi’, dan lain sebagainya terpetakan dengan baik.